PERSIAPAN DAN ALAT ALAT MENDAKI GUNUNG

Persiapan dan alat-alat naik gunung adalah sesuatu yang penting saat kamu hendak mendaki gunung.

Kegiatan mendaki gunung menjadi salah satu kegiatan favorit anak muda jaman sekarang. Bener nggak, sob? Entah karena terpengaruh film Indonesia yang ngehits beberapa waktu lalu atau memang baru menyadari bahwa gunung-gunung di Indonesia itu layak untuk ditadabburi karena Allah menciptakannya penuh keindahan.

Berikut ini, Nida telah mengulas beberapa persiapan dan alat-alat naik gunung,

1.Harus kenal lokasi gunung

Ini menjadi salah satu persiapan penting sebelum mendaki. Karena tiap-tiap gunung punya jalur pendakian yang berbeda-beda, tentu saat mendakinya pun, tiap gunung punya triknya masing-masing. Misalnya, gunung Kerinci didominasi medan yang berpasir dan berlumpur. Gunung Rinjani menawarkan medan yang harus didaki dengan sudut kemiringan hampir 45 derajat. Cara untuk mengenali lokasi pendakian adalah dengan mencari sumber dari internet atau bertanya pada pendaki yang sudah pernah mencoba mendaki gunung tujuan kamu sebelumnya. Utamakan keselamatan diri kamu, sob. Jangan memaksakan diri kalo memang medan tujuan kamu berbahaya.

2.Siapkan stamina dan fisik

Meskipun judulnya mendaki gunung dan mungkin tinggi gunung yang dituju nggak tinggi-tinggi amat, tapi, jangan pernah menganggap enteng, sob. Naik gunung apalagi untuk mencapai puncaknya butuh stamina fit dan kondisi badan yang bugar. Mempersiapkan stamina dan fisik sebelum mendaki bisa dilakukan dengan jogging. Jalur pendakian biasanya menanjak, ditambah udara dingin dan oksigen yang menipis, itu bisa jadi tantangan berat. So, siapkan stamina dengan berolahraga secara rutin dan teratur, serta seimbangakan waktu istirahat.

3.Siapkan peralatan yang tepat

Beberapa peralatan yang umum untuk dibawa naik gunung adalah,

-Carrier: tas ransel khas pendaki ini sangat penting, pilih yang sesuai ukuran tubuh dan bisa memuat barang yang akan kita bawa selama waktu mendaki. Misal, kalo perjalanan kamu berdurasi panjang, pilih tas carrier dengan ukuran 80 liter.

-Matras/sleeping bag: sebisa mungkin simpan matras didalam carrier, karena beberapa pendaki yang suka mengikat matras diluar carrier akan mengakibatkan matras sobek atau kotor saat tersangkut batang pohon atau semak tinggi. Pilih matras/sleeping bag yang sesuai dengan temperatur gunung yang akan didaki.

-Kantung plastik: kantung plastik/trash bag berguna untuk dibawa, misal untuk tempat sampah yang harus dibawa turun gunung, baju basah, atau bisa juga dipakai sebagai jas hujan saat darurat.

-Jaket gunung:benda ini punya fungsi penting untuk melindungi tubuh dari suhu gunung yang jelas sangat dingin.

-Topi (kupluk), sarung tangan, masker:kupluk berguna untuk melindungi kepala dari terik matahari, sengatan serangga, dan meminimalisir kepala supaya tidak terbentur pohon atau ranting. Sarung tangan berguna untuk menahan dingin dan masker berguna untuk menyaring udara yang kita hirup.

-Pelindung kaki: sepatu, sandal gunung, dan kaos kaki cadangan perlu disiapkan.

-Jas hujan:meskipun mendaki saat bukan musim penghujan, peralatan ini perlu dibawa karena bisa dipakai sebagai tenda darurat, atap darurat, selimut darurat, atau tandu darurat.

-Tenda: pilih tenda yang sesuai dengan jumlah anggota tim yang akan mendaki, usahakan tidak lebih apalagi kurang. Kalo tenda terlalu besar akan bikin berat orang yang bertugas membawa tenda.

-Peralatan masak: contohnya adalah kompor, nesting, wadah air. Disarankan untuk membawa cadangan alternatif dari alat masak yang dibawa. Misalnya kalo membawa kompor gas portable, disarankan untuk membawa serta paraffin atau bahan bakar lainnya, jadi, kalo sewaktu-waktu kompor gasnya tidak bisa digunakan, kalian masih bisa masak, sob.

-Makanan: pilih makanan yang bervariasi, tapi, mudah dan cepat untuk disajikan. Sebaiknya tidak terlalu banyak membawa makanan kaleng karena berat dan harus dibawa turun kembali saat sudah habis dimakan. Contohnya, beras, mie instan, tempe siap saji, jelly, susu, teh, dan kopi. Bawa juga cokelat dan roti yang bisa dimakan sembari mengisi tenaga saat mendaki.

-Perlengkapan lain-lain: headlamp atau senter dengan baterai cadangan, survival kit, tisu toilet, pisau lipat serbaguna, dan obat-obatan.

4.Urus perizinan

Beberapa gunung memilki tempat perizinan dan mengharuskan pendaki mengisi data diri dan lama perjalanan. Jangan sok nggak peduli dengan pos perizinan ya, sob, karena dari para petugas disanalah yang akan membantu kalian saat mendaki. Beberapa gunung yang harus membuat izin sebelum mendaki adalah gunung Kerinci, Gede-Pangrango, Argopuro, dan Semeru. Mendaftarkan diri di pos perizinan menunjukkan itikad baik dalam melakukan penjelajahan.

5.Jaga barang bawaan

Barang bawaan berharga seperti handphone dan kamera sebaiknya dibungkus plastik sebelum dimasukkan ke dalam carrier. Hal itu dilakukan supaya kamera dan handphone kamu terlindung dari rembesan air. Bisa juga memasukkan handphone kedalam syal yang digulung atau dimasukkan ke dalam jaket tebal. Menjaga handphone tetap hangat bisa menghemat baterai karena udara dingin bisa menguras baterai. Sebelum naik gunung, lebih baik memberi kabar pada orangtua atau keluarga terdekat. Ini penting, jika terjadi sesuatu denganmu misalnya tersesat, keluarga dapat memberitahu tim SAR atau pihak keamanaan setempat.

6.Berdo’a dan jaga attitude

Nah, sob, sebagai seorang muslim, selalu minta pertolongan dan perlindungan hanya kepada Allah agar pendakian kamu berjalan lancar. Saat mendaki, saling mengingatkan dengan teman supaya tetap sopan, tidak bertingkah berlebihan, atau berbicara yang kasar.

Bagaimana, sob? Sudah menyiapkan amunisi untuk pendakianmu?

Ada pesan khusus nih, dari teman-teman pecinta alam soal prinsip mereka, “Take nothing but picture, Leave nothing but footprint, Kill nothing but time.” Bagi pendaki gunung, prinsip ini membuat mereka selalu menjaga keharmonisan dan kelestarian alam.

Semoga bermanfaat.

Leave a comment